straight talk
Kita terbiasa hanya mau mendengar hal-hal yang manis di dengar dan menyenangkan hati daripada mendengar realita. Kita tidak terbiasa mendapati orang lain berbicara terus terang, apa adanya kepada kita. Kita lebih memilih mendengar mereka membungkus ucapan mereka dengan kalimat pembungkus yang indah, yang tidak bercerita apa adanya Kita lebih memilih orang-orang itu bersikap munafik Saya terbiasa dengan hal ini Saya bahkan menjadi pelakunya Saya hanya menceritakan yang baik-baik ke orang-orang itu Untuk berbicara apa adanya, harus melihat situasi dan kondisi. Itu pun harus menggunakan kata-kata pengganti, kalimat yang halus dan diupayakan tidak menyinggung bahkan berbicara pun harus pakai strategi Ada saatnya merindukan saat dimana bisa bicara apa adanya ketika saya tidak suka, saya bisa bilang langsung ketika saya tidak setuju, saya bisa mendebatnya langsung ketika mereka saya kritik, saya tenang karena mereka terbiasa dengan kritik tersebut Jenuh sih iya Le...